Lampung Tengah (Kilasinfonews.com) – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus menggulirkan program peningkatan literasi masyarakat melalui Taman Baca Masyarakat (TBM) sebagaimana diatur dalam Permendesa Nomor 3 Tahun 2024. Program ini menjadi langkah nyata pemerintah untuk menumbuhkan budaya membaca di tingkat desa.
Berbeda dengan perpustakaan desa yang umumnya berada di kantor desa atau kelurahan dan bersifat formal, TBM hadir langsung di tengah masyarakat, sehingga dapat diakses dengan mudah oleh anak-anak maupun warga tanpa harus datang ke kantor pemerintahan. Tujuan utamanya untuk membangkitkan minat baca masyarakat melalui pendekatan yang lebih santai dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Melalui TBM, Kemendes PDTT berharap masyarakat, terutama generasi muda, dapat memperkaya pengetahuan, meningkatkan kemampuan literasi, serta mempraktikkan nilai-nilai yang diperoleh dari buku bacaan. Tak hanya untuk anak-anak, program ini juga mendorong kalangan dewasa agar tidak bergantung pada gawai (handphone) dan kembali menumbuhkan budaya membaca buku fisik.
Dua perusahaan penyedia buku, CV Putra Anta Jaya (PAJ) dan CV Ruang Sahabat Madani (RSM), menyatakan komitmennya untuk mendukung program ini. “Kami hadir di tengah masyarakat untuk melanjutkan program Kementerian Desa melalui Taman Baca Masyarakat. Harapannya, buku-buku yang kami suplai benar-benar bisa memberi manfaat luas bagi warga,” ujar Hendrawan, perwakilan perusahaan, saat ditemui di ruang kerjanya.
Sebagai bentuk sinergi, pihak direktur dari PAJ dan RSM juga melakukan anjau-silau (silaturahmi kerja) ke Sekretariat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (PMK) Kabupaten Lampung Tengah pada Rabu, 22 Oktober 2025. Rombongan bermaksud menemui Kepala Dinas PMK Fattur, namun karena jadwal dinas yang padat, pertemuan dilakukan dengan Sekretaris PMK, Vera.
Dalam pertemuan tersebut, Vera menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap program literasi desa itu. “Kami sangat merespons positif dan mendukung program pengadaan buku bacaan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, walaupun anggarannya bersumber dari kepala kampung,” ujarnya.
Menurut Vera, program TBM ini merupakan terobosan baru dari Kementerian Desa dalam membangun kecerdasan dan minat baca warga pedesaan. Ia menambahkan bahwa pihaknya akan segera membahas lebih lanjut program ini bersama Kepala Dinas PMK agar bisa disinergikan dalam rencana kerja daerah.
Yang pasti, kami sangat mendukung program ini dan berharap dapat berkelanjutan, bukan hanya di tahun 2026, tetapi terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” pungkas Vera sambil tersenyum dengan logat khas Lampung Sungkai…. (Red)